Bacaan aamiin yang dibaca setelah membaca Al Fatihah di dalam shalat, oleh imam, makmum dan yang shalat sendirian memiliki keutamaan yang istimewa. Diantara sebagai berikut:
Pertama, sebab terkabulnya doa yang terkandung di dalam surat Al Fatihah.
Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda,
وإذا قال غير المغضوب عليهم ولا الضالين فقولوا آمين، يجبكم
“Setelah Imam membaca “Ghoiril maghdhuubi ‘alaihim walad dhoolliin” maka ucapkanlah aamiin, maka Allah akan mengabulkan permohonan kalian.” (HR. Ahmad 19595, Muslim 931 dan yang lainnya).
Kedua, dapat menghapus dosa-dosa.
Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam,
إذا أمن الإمام فأمنوا فإنه من وافق تأمينه تأمين الملائكة غفر له ما تقدم من ذنبه
“Bila Imam mengucapkan aamiin, maka ucapkanlah aamiin. Karena siapa yang bacaan aamiinnya berbarengan dengan bacaan aamiin Malaikat, maka akan diampuni seluruh dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari 780 & Muslim 942).
Malaikat yang dimaksud pada hadis ini adalah para malaikat di langit dan di bumi yang ikut menyaksikan shalat berjama’ah ketika itu. (Al Bassam -rahimahullah-, dalam Taisir al-‘allam, hal. 144)
Ketiga, membaca aamiin hanya ada dalam syariat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.
مَا جَسَدَلَكُمُ الْيَهُودُ عَلَى شَيْءٍ مَا حَسَدَتْكُمْ عَلَى السَّلام والتأمين
Tidak ada perbuatan yang membuat yahudi semakin has kepada kahan (para sahabor) selain salam dan ucapan amin. (HR Ibnu Majah 905 dan dishahihkan al-Alban)
Kata Imam Al-Qurthubi rahimahullah,
كلمة آمين لم تكن قبلنا إلا لموسى وهارون عليهما السلام
Kata aamiin tidak ada pada umat sebelum kita, kecuali yang pada syari’at Musa dengan Harun. (Tafsir al-Qurthubi 1/130)
Kemudian beliau menyebutkan dalilnya, yaitu firman Allah yang menceritakan tentang doa Musa untuk kebinasaan Firaun:
وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ أَتَيْتَ فِرْعَوْنَ … قَالَ قَدْ أُحِيبَتْ دَعْوَنُكُمَا
“Musa berdoa, “Wahari Rab kami, sesungguhnya Engkau telah memberikan kepada Firaun.”
Kemudian Allah jawab doanya Musa di ayat setelahnya:
“Sungguh Aku telah mengabulkan doa kalian berdua.” (QS. Yunus: 88-89)
Sisi pendalilannya adalah pihak yang berdoa yang diceritakan pada ayat di atas adalah Musa, dengan lafadz kami Se- mentara Allah merespon doa Musa dengan berfirman (yang artinya), “Aku telah mengabulkan doa kalian berdua”. Artinya, doanya doanya Musa dianggap sebagai doa berdua, karena Harun ketika itu mengaminkan doa Musa. (Tafsir Al-Qurtubi, 1/130).
Wallahu muwaffiq.
***
Referensi:
Baits, Ammi Nur (2021). Tafsir Shalat Memahami Makna Gerakan dan Bacaan Shalat. Muamalah Publishing. Yogyakarta, Indonesia.
Penulis : Ahmad Anshori
Artikel : RemajaIslam.com