Thursday, June 19, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
No Result
View All Result
Home Akhlaq Mulia

Etika Bertanya Kepada Ustadz

Serial Ushul Fikih untuk Remaja Islam

Ahmad Anshori oleh Ahmad Anshori
28/07/2023
in Akhlaq Mulia
0
145
SHARES
805
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Ilmu adalah hal yang paling berharga di dunia ini. Hal yang sangat mahal, pasti memiliki norma-norma dan etika yang luhur dalam menggapainya. Salahsatu pintu yang terbuka lebar menuju khazanah ilmu adalah bertanya. Sehingga dalam bertanya tentu ada norma dan etika yang harus diupayakan. Saat bertanya kepada Ustadz, ada sejumlah etika/adab yang harus kita perhatikan dan diamalkan:

Pertama, bersikap sopan di hadapan Ustadz. 

Sopan dalam perilaku dan sopan dalam ucapan. Sopan dalam perilaku dengan menampakkan sikap yang beradab. Sopan dalam ucapan dengan memilih diksi yang sopan dalam konteks ucapan yang mengesankan interaksi seorang murid yang haus ilmu kepada gurunya. Kedua jenis kesopanan ini dapat diraih dengan satu sifat, yaitu rendah hati (tawadu’) di hadapan Ustadz. Sebagaimana yang Allah terangkan dalam bersikap kepada orang tua:

Cek Artikel Lainnya

Menjadi Pemuda Ḥalīm, Belajar dari Ismail ‘Alaihis-Salām

Berakhlak Baik Kepada Siapapun, Sampai pun Kepada Orang Kafir

Jangan Sampai Ngobrol Jadi Ghibah

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. An-Nahl: 24)

Pada ayat di atas Allah menyebutkan satu sifat sebagai bentuk bakti kepada orangtua yaitu bersikap rendah hati di hadapan orangtua. Tentu ada berbagai bentuk sikap dan perilaku dalam berbakti kepada orangtua. Namun, pada ayat ini Allah menyebutkan satu sifat saja, dalam perintah berbakti kepada orangtua, yaitu bersifat rendah hati. Ini menunjukkan bahwa di saat anak bersikap rendah hati dalam interaksinya dengan kedua orangtua, itu akan menjadikan ia mudah berbakti kepada kedua orangtua dengan berbagai bentuk sikap, ucapan dan perilaku berbakti. Ini menunjukkan bahwa sikap rendah hati adalah kunci segala bentuk kesopanan dan keluhuran budi pekerti.

Kedua, menjaga dan menghormati marwah guru.

Karena mawah guru atau ustadz adalah marwah ilmu. Menjaga kehormatan guru/ustadz sama saja akan menjaga kehormatan ilmu yang dibawanya. Oleh karena itu di dalam bertanya hendaknya jangan menampakkan ekspresi bertanya seperti bertanya kepada teman sejawat, atau kepada juniornya, meskipun ternyata Ustadz yang dia tanya adalah teman sejawatnya atau lebih junior secara usia.

Ketiga, memperhatikan keadaan sikologi Ustadz di saat bertanya.

Seperti tidak bertanya sautu permasalahan di saat Ustadz sedang sangat marah, sangat sedih, sangat bahagia, sangat lapar, sangat capek, jam-jam family time, jam-jam istirahat,  terburu-buru dan keadaan-keadaan sikologi tidak stabil lainnya. Kalau kata anak-anak muda sekarang “bad mood”.

Mengapa ini perlu diperhatikan?

Karena untuk mendapatkan jawaban dan arahan yang maksimal dari Ustadz kita. Hal ini akan sulit diraih jika keadaan sikologi Ustadz sedang tidak stabil. Mendapatkan jawaban yang maksimal, akurat, kuat secara argumentasi ilmiah, obyektif, harus diupayakan oleh seorang murid dari pertanyaannya kepada Ustadznya. Karena jawaban Ustadz akan menjadi agama dan pedoman hidup bagi murid tersebut. Oleh karenanya Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- melarang seorang hakim memutuskan perkara dalam kedaan sikologi tidak stabil:

لاَ يَقْضِيَنَّ حَكَمٌ بَيْنَ اثْنَيْنِ وَهُوَ غَضْبَانُ.

“Seorang hakim dilarang memutuskan antara dua orang ketika marah.” (HR. Bukhari)

Keempat, menurut sebagian ulama tidak menanyakan dalil daripada jawaban (fatwa) Sang Ustadz jika tidak menyertakan dalil.

Agar tidak terkesan tidak percaya terhadap jawaban Ustadz. Terlebih syariat telah memerintahkan orang awam bertanya kepada ahli ilmu dan mengamalkan jawabannya. Allah ta’ala berfirman:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. (QS. Al-Anbiya’: 7)

Ayat di atas menunjukkan bahwa fatwa ahli ilmu cukup sebagai dalil bagi orang awam.

Sebagai penuntut ilmu, hendaknya berusaha berprasangka baik di saat Ustadz yang kita tanya menyampaikan jawaban secara singkat. Bisa jadi itu karena waktu yang terbatas sementara banyak pertanyaan yang mendesak jawabannya harus di sampaikan di saat itu. Atau bisa juga karena Ustadz memandang jama’ah belum siap untuk memahami dalil, karena bertepatan dalil dari jawaban beliau tergolong dalil yang membutuhkan pemahaman lebih mendalam, sementara secara daya nalar keilmuan para jama’ah akan kesulitan memahaminya, dan kemungkinan-kemungkinan positif lainnya.

Namun ada pendapat lain: bahwa boleh-boleh saja jamaah bertanya dalil dari sebuah jawaban kepada Ustadz yang menjawab, Jika motivnya aman, yaitu untuk menambah kemantapan terhadap jawaban Ustadz, bukan karena kesombongan. Lalu secara budaya keilmuan, ahli ilmu akan menjawab dengan dalil-dalil yang qoth’i (primer/yakin) yang bisa dipahami oleh jama’ah.

 

Referensi:

As-Syatsri, Sa’ad bin Nashir bin Abdul Aziz (1424H/2003M). Al-Qawa’id Al-Ushuliyyah Wal Fiqhiyyah Al-Muta’alliqoh Bil Muslimin Ghoir Al-Mujtahid. Penerbit Dar Isybilia. Riyadh-Saudi Arabia.

 


Penulis: Ahmad Anshori

Artikel: RemajaIslam.com

Tags: adab bertanyaetika bertanyakepda ustadztanya
Artikel Sebelumnya

Ketika Orangtua Meminta Anaknya Bercerai

Artikel Selanjutnya

Siapa yang Layak Ditanya Masalah Agama?

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Pembina di Rumaysho Academy bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia (S1) & Manajemen Pendidikan UNY (S2).

Related Posts

Tujuan hidup_remajaislam
Akhlaq Mulia

Menjadi Pemuda Ḥalīm, Belajar dari Ismail ‘Alaihis-Salām

oleh Ahmad Anshori
09/06/2025
ciri bahagia_remajaislam
Akhlaq Mulia

Berakhlak Baik Kepada Siapapun, Sampai pun Kepada Orang Kafir

oleh Ahmad Anshori
18/03/2025
mengatasi kenakalan remaja_remajaislam
Akhlaq Mulia

Jangan Sampai Ngobrol Jadi Ghibah

oleh Ahmad Anshori
28/02/2025
buka_bersama
Akhlaq Mulia

Ngejelekin Makanan, Apa Bisa Dibilang Ghibah?

oleh Ahmad Anshori
27/02/2025
ciri bahagia_remajaislam
Akhlaq Mulia

Jujur, Pembuka Karakter-Karakter Terpuji

oleh Ahmad Anshori
27/02/2025
Artikel Selanjutnya
siapa yang layak ditanya masalah agama_remajaislam

Siapa yang Layak Ditanya Masalah Agama?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 1   +   9   =  

  • 914.8k Followers
    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Artikel Terbaru

Ilustrasi dampak negatif perjudian terhadap keluarga

Rumah Tangga Ambruk, Harga Diri Terkubur: Ketika Judi Menghancurkan Segalanya

15/06/2025
Tujuan hidup_remajaislam

Menjadi Pemuda Ḥalīm, Belajar dari Ismail ‘Alaihis-Salām

09/06/2025
Hukum I'tikaf di Mushola atau Ruang Shalat di Rumah_remajaislam.com

Tetap Bertahan Meski Luka, Hikmah dari Api yang Tak Membakar Nabi Ibrahim

09/06/2025
summer_remajaislam.com

Rezeki yang Datang Bersama Takwa

02/06/2025

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

Ilustrasi dampak negatif perjudian terhadap keluarga
Jalanku

Rumah Tangga Ambruk, Harga Diri Terkubur: Ketika Judi Menghancurkan Segalanya

15/06/2025
Tujuan hidup_remajaislam
Akhlaq Mulia

Menjadi Pemuda Ḥalīm, Belajar dari Ismail ‘Alaihis-Salām

09/06/2025
Hukum I'tikaf di Mushola atau Ruang Shalat di Rumah_remajaislam.com
Kisah Teladan

Tetap Bertahan Meski Luka, Hikmah dari Api yang Tak Membakar Nabi Ibrahim

09/06/2025
summer_remajaislam.com
Nasehat

Rezeki yang Datang Bersama Takwa

02/06/2025
Jangan marah_remajaislam.com
Jalanku

Renungan, Saat Kita Meninggalkan Sesuatu Karena Allah

01/06/2025
tiga kaidah fikih_remajaislam.com
Aqidah

Logika Iman dan Logika Ilmu Pengetahuan 

01/06/2025

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara i'tikaf cara shalat cinta dosa anak muda fikih itikaf fikih puasa haji i'tikaf ilmu kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mencari lailatul qodar mendidik mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi nikah pacaran pembatal puasa persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated sombong status twitter rumayshocom style anak muda tafsir tanah suci umrah ushul fikih zina

Artikel Terbaru

Ilustrasi dampak negatif perjudian terhadap keluarga

Rumah Tangga Ambruk, Harga Diri Terkubur: Ketika Judi Menghancurkan Segalanya

15/06/2025
Tujuan hidup_remajaislam

Menjadi Pemuda Ḥalīm, Belajar dari Ismail ‘Alaihis-Salām

09/06/2025
Hukum I'tikaf di Mushola atau Ruang Shalat di Rumah_remajaislam.com

Tetap Bertahan Meski Luka, Hikmah dari Api yang Tak Membakar Nabi Ibrahim

09/06/2025

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.