Masa muda adalah waktu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Masa ini akan menentukan bagaimana kehidupan seseorang di masa tuanya. Kalau seseorang ingin kebaikan di masa tua maka hendaknya ia mengisi masa mudanya dengan kebaikan.
Hal mendasar yang menjadikan masa muda begitu penting adalah bahwa di masa ini seseorang pada puncak kekuatan dan kebugaran fisik. Mudah bagi anak muda untuk mengerjakan tugas-tugas karena kondisi fisik yang prima dan pikiran yang masih fresh. Allah subhanahu wa taala berfirman,
اللَّهُ الَّذي خَلَقَكُم مِن ضَعفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعدِ ضَعفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعدِ قُوَّةٍ ضَعفًا وَشَيبَةً يَخلُقُ ما يَشاءُ وَهُوَ العَليمُ القَديرُ
“Allahlah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa” [QS. Ar-Rum: 54]
Sementara itu, telah kita ketahui bersama bahwa kesehatan dan kekuatan adalah nikmat yang sangat agung. Agama Islam begitu memperhatikan kedua nikmat ini.
Coba kita renungkan firman Allah ta’ala ketika memilih Thalut sebagai pemimpin,
قالَ إِنَّ اللَّهَ اصطَفاهُ عَلَيكُم وَزادَهُ بَسطَةً فِي العِلمِ وَالجِسمِ
“(Nabi) menjawab, “Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberinya kelebihan ilmu dan fisik.”[QS. Al-Baqarah: 247]
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah menjelaskan,
“Yaitu dengan kecerdasan dan kekuatan fisik menjadi sempurna lah kepemimpinan seorang raja. Karena apabila seorang raja mempunyai kecerdasan akan tetapi tidak memiliki kekuatan untuk merealisasikan rencananya maka tidak ada faidah dari kecerdasannya. Namun apabila dia memiliki keduanya (kecerdasan dan kekuatan) akan menjadi sempurna kepemimpinannya.”
Dari sahabat Ibnu Abbas radhiallahuanhu Rasulullah ﷺ bersabda
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فيهما كثيرٌ من الناس: الصحةُ، والفراغُ
“Dua nikmat yang sering terlalaikan dari manusia adalah kesehatan dan waktu luang” [HR. Bukhari 6412]
Syaikh Abdul Aziz bin Bazz rahimahullah berkata,
“Maka wajib bagi seorang mukmin untuk menggunakan waktu sehatnya pada perkara-perkara ketaatan, melaksanakan kewajiban,memperbanyak dzikir kepada Allah, dan berbagai macam kebaikan lainnya. Memang begitulah sepantasnya orang yang beriman menggunakan waktu luangnya dengan bijak serta tidak menyia-nyiakannya” [Majmu’ Fatawa]