Saturday, August 23, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Kajian Al Quran

Kodifikasi al-Quran di zaman Nabi dan Abu Bakr As-Shiddiq

Ahmad Anshori oleh Ahmad Anshori
08/04/2024
in Kajian Al Quran
0
24
SHARES
134
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kodifikasi al-Quran di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Di zaman Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam Al Quran telah ditulis secara keseluruhan, namun belum terkumpul di dalam satu mushaf dan belum tersusun secara urut surat-suratnya. Kemudian memberikan ilham kepada para Khulafaur Rasyidin untuk mengumpulkan Al Quran di dalam satu mushaf, sebagai bentuk penunaian terhadap wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjaga Al Quran. 

Metode kodifikasi al-Quran di zaman Abu Bakr

Awal mula upaya pengumpulan Al-Quran adalah hasil musyawarah antara Umar dan Abu Bakr As-Shiddiq -radhiyallahu’anhu-. Berikut ini kisahnya:

Cek Artikel Lainnya

Perbedaan Al-‘Afwu, Al-Maghfirah, dan Ar-Rahmah: Makna dan Dalil dalam Islam

Fakta Mengejutkan! Mukjizat Al-Qur’an yang Gak Ada Lawannya Sampai Sekarang

Tadabbur Surat Al-Baqarah #1: Ayat 25-29

عن عبيد بن السباق أن زيد بن ثابت رضي الله عنه قال أرسل إلي أبو بكر مقتل أهل اليمامة فإذا عمر بن الخطاب عنده قال أبو بكر رضي الله عنه إن عمر أتاني فقال إن القتل قد استحر يوم اليمامة بقراء القرآن وإني أخشى أن يستحر القتل بالقراء بالمواطن، فيذهب كثير من القرآن وإني أرى أن تأمر بجمع القرآن.

قلت لعمر كيف تفعل شيئا لم يفعله رسول الله صلى الله عليه وسلم قال عمر هذا والله خير.

فلم يزل عمر يراجعني حتى شرح الله صدري لذلك، ورأيت في ذلك الذي رأى عمر. قال زيد قال أبو بكر إنك رجل شاب عاقل لا نتهمك، وقد كنت تكتب الوحي لرسول الله صلى الله عليه وسلم فتتبع القرآن فاجمعه فوالله لو كلفوني نقل جبل من الجبال ما كان أثقل علي مما أمرني من جمع القرآن قلت كيف تفعلون شيئا لم يفعله رسول الله صلى الله عليه وسلم قال هو والله خير فلم يزل أبو بكر يراجعني حتى شرح الله صدري للذي شرح له صدر أبي بكر وعمر رضي الله عنهما فتتبعت القرآن أجمعه من العسب واللخاف وصدور الرجال حتى وجدت آخر سورة التوبة مع أبي خزيمة الأنصاري لم أجدها مع أحد غيره: {لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزيز عليه ما عنتم} حتى خاتمة براءة، فكانت الصحف عند أبي بكر حتى توفاه الله ثم عند عمر حياته ثم عند حفصة بنت عمر رضي الله عنه.

Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan di dalam kitab Shahih beliau, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu beliau berkata, “Abu Bakar mengutus kepadaku setelah terbunuh nya penduduk Yamamah, dan ternyata Umar bin Khattab di sisinya, Abu Bakar radhiyallahu anhu berkata, “Sesungguhnya Umar datang kepada ku, dan mengatakan, “Sesungguhnya pembunuhan terhadap para penghafal Qur’an amat banyak pada hari Yamamah, dan saya khawatir peperangan akan semakin dahsyat bagi para penghafal di beberapa tempat, sehingga banyak Qur’an yang hilang, dan saya mempunyai pandangan agar engkau memerintahkan untuk mengumpulkan Qur’an.”

Saya berkata kepada Umar, ”Bagaimana bisa engkau melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.”

Umar menjawab, “Demi Allah, ini kebaikan. Dan Umar terus menerus berbicara kepadaku, sehingga membuka hatiku untuk perkara tersebut, dan aku berpendapat seperti pendapat Umar.

Zaid berkata : Abu Bakar mengatakan, “Engkau adalah seorang yang muda yang berakal dan kita tidak memiliki anggapan buruk kepadamu, dan kau dulu menulis wahyu untuk rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka telusurilah Qur’an dan kumpulkanlah!”

“Dan demi Allah, kalaulah mereka membebaniku untuk memindahkan sebuah gunung, tidaklah lebih berat dari pada apa yang mereka perintahkan kepada ku, untuk mengumpulkan Al-Qur’an”.

Aku katakan : “Bagaimana kalian melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ?”

Dia jawab : “Demi Allah, ini kebaikan.”

Dan Abu Bakar terus saja memohon kepadaku, hingga Allah membukakan hatiku, sebagaimana dia membukakan hati Abu Bakar dan Umar radhiyallahu anhuma.

Akupun menelusuri Al-Qur’an. Aku kumpulkan dari pelepah kurma, batu dan lembaran lembaran, dan hafalannya orang-orang.

Hingga aku dapatkan akhir surat At Taubah pada Abu Khuzaimah Al Anshariy, yang tidak aku dapatkan pada seorang selainnya.

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin ….” Hingga akhir surat Baraah

Dan jadilah mushaf itu pada Abu Bakar, hingga Allah mewafatkan beliau, kemudian Umar, di masa hidupnya, kemudian Hafsah putri Umar radhiyallahu anhu.

Zaid bin Tsabit -radhiyallahu’anhu- bercerita,

إِنَّكَ رَجُلٌ شَابٌّ عَاقِلٌ وَلَا نَتَّهِمُكَ كُنْتَ تَكْتُبُ الْوَحْيَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَتَبَّعْ الْقُرْآنَ فَاجْمَعْهُ فَوَاللَّهِ لَوْ كَلَّفَنِي نَقْلَ جَبَلٍ مِنْ الْجِبَالِ مَا كَانَ أَثْقَلَ عَلَيَّ مِمَّا أَمَرَنِي بِهِ مِنْ جَمْعِ الْقُرْآنِ قُلْتُ كَيْفَ تَفْعَلَانِ شَيْئًا لَمْ يَفْعَلْهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ هُوَ وَاللَّهِ خَيْرٌ فَلَمْ أَزَلْ أُرَاجِعُهُ حَتَّى شَرَحَ اللَّهُ صَدْرِي لِلَّذِي شَرَحَ اللَّهُ لَهُ صَدْرَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ فَقُمْتُ فَتَتَبَّعْتُ الْقُرْآنَ أَجْمَعُهُ مِنْ الرِّقَاعِ وَالْأَكْتَافِ وَالْعُسُبِ وَصُدُورِ الرِّجَالِ حَتَّى وَجَدْتُ مِنْ سُورَةِ التَّوْبَةِ آيَتَيْنِ مَعَ خُزَيْمَةَ الْأَنْصَارِيِّ لَمْ أَجِدْهُمَا مَعَ أَحَدٍ غَيْرِهِ { لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ } إِلَى آخِرِهِمَا وَكَانَتْ الصُّحُفُ الَّتِي جُمِعَ فِيهَا الْقُرْآنُ عِنْدَ أَبِي بَكْرٍ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ عِنْدَ عُمَرَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ عِنْدَ حَفْصَةَ بِنْتِ عُمَرَ

Abu Bakar berkata; -pada waktu itu disampingnya ada Umar sedang duduk, dan dia tidak berkata apa-apa.- “Sesungguhnya kamu adalah pemuda yang cerdas, kami tidak meragukanmu, dan kamu juga menulis wahyu untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, karena itu kumpulkanlah al Qur’an (dengan seksama).” Zaid berkata; “Demi Allah, seandainya mereka menyuruhku untuk memindahkan gunung dari gunung-gunung yang ada, maka hal itu tidak lebih berat bagiku dari pada (pengumpulan atau pendokumentasian al Qur’an). kenapa kalian mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?” Abu Bakar menjawab; “Demi Allah hal itu adalah baik.” Aku pun terus mengulanginya, sehingga Allah melapangkan dadaku sebagaimana melapangkan dada keduanya (Abu Bakar dan Umar). Lalu aku kumpulkan al Qur’an (yang ditulis) pada kulit, pelepah kurma, dan batu putih lunak, juga dada (hafalan) para sahabat. Hingga aku mendapatkan dua ayat dari surat Taubah berada pada Khuzaimah yang tidak aku temukan pada sahabat mana pun. Yaitu ayat: Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah,

{ لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ }

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah: 128). 

Mushaf yang telah aku kumpulkan itu berada pada Abu Bakr hingga dia wafat, kemudian berada pada Umar hingga dia wafat, setelah itu berada pada Hafshah putri Umar. (HR. Muslim)

 

Referensi:

  • Al-Madinah International University (2009). Madkhol ila ‘Ulum Al-Quran. 

 


Ditulis oleh: Ahmad Anshori

Artikel: Remajaislam.com

Tags: al qurankeajaiban al qurankodifikasii quranmengaji al quran
Artikel Sebelumnya

Urutan Ayat dan Surat Al-Quran

Artikel Selanjutnya

Proses Kodifikasi Al Quran di Zaman Khalifah Utsman bin Affan

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Pembina di Rumaysho Academy bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia (S1) & Manajemen Pendidikan UNY (S2).

Related Posts

Saat Terbaik Tadabbur Quran_remajaislam.com
Kajian Al Quran

Perbedaan Al-‘Afwu, Al-Maghfirah, dan Ar-Rahmah: Makna dan Dalil dalam Islam

oleh Ahmad Anshori
24/03/2025
muqotoah_remajaislam
Kajian Al Quran

Fakta Mengejutkan! Mukjizat Al-Qur’an yang Gak Ada Lawannya Sampai Sekarang

oleh Ahmad Anshori
12/03/2025
quran_remajaislam.com
Kajian Al Quran

Tadabbur Surat Al-Baqarah #1: Ayat 25-29

oleh Ahmad Anshori
07/03/2025
quran_remajaislam.com
Fiqih Remaja

Hukum Menyentuh Sampul Mushaf Tanpa Wudhu

oleh Ahmad Anshori
14/02/2025
quran_remajaislam.com
Kajian Al Quran

Lafad Istiqomah di Dalam Al-Quran

oleh Ahmad Anshori
25/12/2024
Artikel Selanjutnya
Al Quran_remajaislam.com

Proses Kodifikasi Al Quran di Zaman Khalifah Utsman bin Affan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 9   +   3   =  

  • 914.8k Followers
    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Artikel Terbaru

Tamasya ke Madinah: Keutamaan Kota Madinah

Hadits tentang Keharaman Madinah; Batas Tanah Haram, Hukum, dan Penjelasan Lengkap

21/08/2025
Mengenal Ibadah I'tikaf_Remajaislam.com

Jangan Tinggalkan Dakwah karena Dosa Pribadi

17/08/2025
akibat dosa_remajaislam.com

Manfaat Menundukkan Pandangan

17/08/2025
berdoa_remajaislam.com

Apa yang Dimaksud Taubat Nashuha?

17/08/2025

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

Tamasya ke Madinah: Keutamaan Kota Madinah
Dunia Islam

Hadits tentang Keharaman Madinah; Batas Tanah Haram, Hukum, dan Penjelasan Lengkap

21/08/2025
Mengenal Ibadah I'tikaf_Remajaislam.com
Jalanku

Jangan Tinggalkan Dakwah karena Dosa Pribadi

17/08/2025
akibat dosa_remajaislam.com
Akhlaq Mulia

Manfaat Menundukkan Pandangan

17/08/2025
berdoa_remajaislam.com
Hidayah Kamu

Apa yang Dimaksud Taubat Nashuha?

17/08/2025
Islam Mengalahkan Yahudi_remajaislam.com
Kajian Remaja

Jihad Terbesar, Melawan Diri Sendiri

17/08/2025
Sayangilah Negeri Ini; Tanah Air Indonesia_RemajaIslam.com
Nasehat

Hidup Merdeka, Hati Bahagia, Lepas dari Lingkaran Setan

18/08/2025

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara shalat cinta dosa anak muda fikih puasa haji i'tikaf ilmu istighfar kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi nikah pacaran pembatal puasa pemuda persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated Shalat sombong status twitter rumayshocom style anak muda tafsir tanah suci taubat umrah ushul fikih zina

Artikel Terbaru

Tamasya ke Madinah: Keutamaan Kota Madinah

Hadits tentang Keharaman Madinah; Batas Tanah Haram, Hukum, dan Penjelasan Lengkap

21/08/2025
Mengenal Ibadah I'tikaf_Remajaislam.com

Jangan Tinggalkan Dakwah karena Dosa Pribadi

17/08/2025
akibat dosa_remajaislam.com

Manfaat Menundukkan Pandangan

17/08/2025

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.