Thursday, July 3, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
No Result
View All Result
Home Tips

Mengingkari Maksiat dengan Tangan

Hukum dan Etika dalam Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

Ahmad Anshori oleh Ahmad Anshori
22/02/2024
in Tips
0
12
SHARES
67
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bismillah…

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya berjudul Kapan Mengingkari Kesalahan dengan Tangan?

Cek Artikel Lainnya

Hujan Dikit Jamak? Bener Gak Sih?

Trik Menghadapi Mertua yang Julid

Bolehkah I’tikaf Ramadhan Hanya Di Malam Harinya?

Setelah tahapan pertama dalam merespon kemungkaran, yaitu mengingkari dengan tangan, tahapan selanjutnya adalah mengingkari dengan lisan lalu selanjutnya dengan hati. Sebagaimana tersebut di dalam hadis dari Abu Sa’id Al-Khudri -radhiyallallahu’anhu-, beliau pernah mendengar Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- bersabda,

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطعْ فَبِقَلبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإيْمَانِ

“Siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaknya dia ubah dengan tangannya (kekuasaannya). Kalau dia tidak mampu hendaknya dia ubah dengan lisannya dan kalau dia tidak mampu hendaknya dia ingkari dengan hatinya. Dan inilah selemah–lemahnya iman.” (HR. Muslim)

Kedua, Mengingkari dengan Lisan

Meningkari dengan lisan dilakukan di saat seorang tidak mampu mengingkari dengan tangan, sebagaimana diterangkan di dalam hadis di atas.

Lalu para ulama telah meringkaskan sejumlah tahapan dalam upaya mengingkari kemungkaran dengan tangan:

Pertama, menjelaskan masalah dengan kelembutan.

Yaitu dengan menjelaskan hukum syariat terkait masalah yang sedang dihadapi, apakah haram, apakah halal. Karena bisa jadi seorang terjatuh di dalam kesalahan dalam keadaan dia tidak tahu dan tidak menyadari kalau perbuatannya itu salah.

Diantara dalil yang menguatkan bahwa dalam mengingkari dengan lisan harus diawali dengan tahapan ini adalah sebagai berikut:

Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah mengingkari Mu’adz bin Jabal saat ia sujud kepada Nabi.

فلا تفعلوا فإني لو كنت آمرا أحدا أن يسجد لغير الله لأمرت المرأة أن تسجد لزوجها

“Jangan lakukan ini hai Mu’adz, andaikan aku perintahkan manusia untuk sujud  selain kepada Allah, maka akan aku perintahkan wanita untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Ibnu Majah 1/595, Ahmad 32/145 dan yang lainnya)

Kemudian pengingkaran Nabi kepada budak perempuan yang membacakan syair di sebuah acara pernikahan,

وَفِينَا نَبِيٌّ يَعْلَمُ مَا فِي غَدٍ

“Di tengah-tengah kita ada seorang Nabi, yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari.”

Lalu Nabi merespon,

 دَعِي هَذِهِ وَقُولِي بِالَّذِي كُنْتِ تَقُولِينَ

“Tinggalkanlah ungkapan ini, dan katakanlah apa yang ingin kamu katakan.” (HR. Bukhari 7/19)

Kemudian pengingkaran Nabi kepada si arab badui yang kencing di masjid Nabawi. Beliau mengingkari dengan penuh kelembutan dan sarat dengan nilai mendidik. Beliau menegur para sahabat yang sudah terpancing emosi,

لَا تُزْرِمُوهُ دَعُوهُ

“Jangan hentikan kencingnya, biarkan dia sampai selesai.”

Setelah selesai buang hajat, Nabi memanggilnya lalu menyampaian nasehat dengan lembut,

إِنَّ هَذِهِ الْمَسَاجِدَ لَا تَصْلُحُ لِشَيْءٍ مِنْ هَذَا الْبَوْلِ وَلَا الْقَذَرِ إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالصَّلَاةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ

“Sesungguhnya masjid ini tidak layak dari kencing ini dan tidak pula kotoran tersebut. Ia hanya untuk berdzikir kepada Allah, shalat, dan membaca al-Qur’an.” (HR. Bukhari 8/12).

Hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa Nabi mengingkari berbagai kemungkaran dengan menjelaskan hukumnya dengan penuh kelembutan, tanpa sedikitpun menyalahkan.

Kedua, nasehat dengan lembut.

Yaitu mengingatkan objek untuk kembali kebenaran disertai dengan cara-cara yang bisa menjadikan hati terbuka menerima wejangan (‘Al-‘ain, karya Al-Khalil 2/2228).

Diantara contoh yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, dalam kisah Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu’anhu, bahwa Abu Mas’ud pernah memukul seorang budak dengan cambuk. Lalu Nabi melihat peristiwa tersebut, lantas beliau menegur,

اعلم أبا مسعود أن الله أقدر عليك على هذا الغلام

“Ketahuilah ya Abu Mas’ud, Allah maha kuasa untuk membela budak ini atas cambukanmu itu!” 

Mendengar teguran Nabi ini Abu Mas’ud kemudian merespon dengan penuh tekad,

لا أضرب مملوكا بعده أبدا

“Aku tak lagi memukul budak selamanya.”

Ketiga, melarang dengan ucapan yang tegas.

Tahapan ini ditempuh bila mengingkari dengan lisan yang lembut tidak mendapatkan respon yang baik. Karena memang sebagian orang itu tidak bisa menerima nasehat kecuali harus ditegasi terlebih dahulu. Maka dalam mengingkari kemungkaran silahkan menggunakan metode yang paling bisa diterima oleh pelaku kemungkaran.

Diantara contohnya adalah ucapan Nabi Ibarahim ‘alaihis salam kepada kaumnya,

أُفٍّ لَّكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

“Ah apa-apaan sih kalian ini! Celaka kalian dan sesembehan yang kalian sembah selain Allah. Tidakkah kalian itu berfikir?” (QS. Al-Anbiya: 67)

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu ‘anhu-,

أن نبي الله صلى الله عليه وسلم رأى رجلا يَسُوقُ بَدَنَةً، فقال: اركبها، قال: إنها بَدَنَةٌ، قال اركبها، فرأيته رَاكِبَهَا، يُسَايِرُ النبي صلى الله عليه وسلم ».

Bahwa Nabiyullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- pernah melihat seorang lelaki menggiring unta. Beliau bersabda, “Tunggangilah!”

Orang itu berkata, “Unta ini Budnah (unta yang digemukkan untuk kurban).”

Beliau bersabda, “Tunggangilah!”

Selanjutnya aku lihat orang itu menungganginya mengiringi Nabi Muhammad -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam-. “Dalam redaksi lain disebutkan, “Beliau bersabda untuk kedua atau ketiga kalinya, “Tunggangilah! Celakalah kamu.“

Keempat, melarang dengan disertai ancaman dan peringatan.

Tahapan ini ditempuh jika dengan tahapan sebelumnya tidak juga merubah seseorang. Mengingkari dengan lisan dengan cara ini adalah tahapan yang paling tegas dan paling akhir.

Contoh yang dilakukan Nabi adalah, kisah Nabi mengancamkan akan membakar rumah orang-orang yang tidak ikut shalar jamaah.

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ

“Aku sangat berkeinginan agar shalat ditegakkan, lalu aku perintahkan seorang laki-laki shalat bersama manusia, sedangkan aku bersama beberapa laki-laki pergi membawa kayu bakar menuju orang-orang yang tidak ikut shalat berjama’ah, hingga aku dapat membakar rumah mereka.” (HR. Ibnu Majah 783).

 

Wallahul muwaffiq…

 

*** Makalah ini adalah bahan materi kuliah umum Rumaysho Academy yang diselenggarakan secara live streaming setiap Rabu sore (Maghrib-Isya), dinarasumberi oleh Ustadz Ahmad Anshori, Lc -hafidzohullah-.

 

Referensi:

Ar-Ruhaili, Ibrahim bin Amir. Manhaj Ahlissunnah fil Amri bil’ma’ruf nah Nahyi ‘anil Munkar. 

 


Penulis: Ahmad Anshori

Artikel: Remajaislam.com

Tags: amar ma'ruf nahi mungkaramar makruf nahi munkarkuliah umum rumaysho Academynahi mungkar
Artikel Sebelumnya

Ayo Mblo Gas, Bosenkan Ditanya Kapan Nikah?

Artikel Selanjutnya

Merespon Kemungkaran dengan Hati

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Pembina di Rumaysho Academy bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia (S1) & Manajemen Pendidikan UNY (S2).

Related Posts

Lima Kondisi yang Diperintahkan Mandi Oleh Islam_remajaislam.com
Tips

Hujan Dikit Jamak? Bener Gak Sih?

oleh Ahmad Anshori
26/04/2025
istri keluar rumah_remajaislam.com
Tips

Trik Menghadapi Mertua yang Julid

oleh Ahmad Anshori
21/05/2024
Hukum Membatalkan I'tikaf_Remajaislam.com
Amalan

Bolehkah I’tikaf Ramadhan Hanya Di Malam Harinya?

oleh Ahmad Anshori
01/04/2024
Amalan

Kapan Waktu Mulai dan Berakhir I’tikaf 10 Hari Terakhir Ramadhan?

oleh Ahmad Anshori
01/04/2024
darah istihadoh_remajaislam.com
Pojok Muslimah

Tips Bersuci dari Darah Istihadah

oleh Ahmad Anshori
26/02/2024
Artikel Selanjutnya
Mengenal Untuk Menjauh, Kita dengan Dosa Syirik

Merespon Kemungkaran dengan Hati

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 6   +   6   =  

  • 914.8k Followers
    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Artikel Terbaru

ta'dib_remajaislam.com

Umar dan Titik Balik Sejarah

02/07/2025

Jangan Lewat Depan Orang yang Lagi Shalat, Ya!

28/06/2025
Memakan Sisa Makanan Di Mulut Saat Shalat, Shalat Batal?Remajaislam.com

Muda, Anugerah yang Takkan Kembali

25/06/2025
Menjawab salam WA

Assalamu’alaikum di Chat, Harus Dibalas?

24/06/2025

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

ta'dib_remajaislam.com
Hidayah Kamu

Umar dan Titik Balik Sejarah

02/07/2025
Fiqih Remaja

Jangan Lewat Depan Orang yang Lagi Shalat, Ya!

28/06/2025
Memakan Sisa Makanan Di Mulut Saat Shalat, Shalat Batal?Remajaislam.com
Hidayah Kamu

Muda, Anugerah yang Takkan Kembali

25/06/2025
Menjawab salam WA
Akhlaq Mulia

Assalamu’alaikum di Chat, Harus Dibalas?

24/06/2025
Image
Amalan

Zakat Buat Adik Kandung yang Lagi Kesusahan, Boleh Gak Sih?

23/06/2025
Jalanku

Doa Pagi Nabi Muhammad ﷺ, Rahasia Hidup Lebih Bernilai dan Diberkahi

21/06/2025

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara i'tikaf cara shalat cinta dosa anak muda fikih itikaf fikih puasa haji i'tikaf ilmu kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mencari lailatul qodar mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi nikah pacaran pembatal puasa pemuda persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated sombong status twitter rumayshocom style anak muda tafsir tanah suci umrah ushul fikih zina

Artikel Terbaru

ta'dib_remajaislam.com

Umar dan Titik Balik Sejarah

02/07/2025

Jangan Lewat Depan Orang yang Lagi Shalat, Ya!

28/06/2025
Memakan Sisa Makanan Di Mulut Saat Shalat, Shalat Batal?Remajaislam.com

Muda, Anugerah yang Takkan Kembali

25/06/2025

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.